Perbedaan antara bahasa Malaysia dan bahasa Indonesia

Bahasa Indonesia dan bahasa Malaysia adalah dua bentuk baku dalam bahasa Melayu modern (pasca-Perang Dunia II). Selain keduanya, terdapat pula bentuk baku lain yang dipakai di Brunei, namun karena penuturnya sedikit bentuk ini menjadi kurang signifikan. Artikel ini mencoba menunjukkan perbedaan di antara kedua bentuk baku utama meskipun usaha-usaha penyatuan ejaan dan peristilahan selalu dilakukan di bawah koordinasi MABBIM.

Sebenarnya tidak banyak perbedaan antara kedua bahasa tersebut. Berbagai varian bahasa Melayu digunakan di berbagai wilayah Indonesia dan semua mengakui bahwa bahasa yang digunakan di Provinsi Riau dan sekitarnya adalah bahasa Melayu Standar (atau bahasa Melayu Tinggi, bahasa Melayu Piawai). Perbedaan latar belakang sejarah, politik, dan perlakuan yang berbeda menyebabkan munculnya perbedaan tata bahasa, peristilahan dan kosakata, pengucapan, serta tekanan kata pada dua bentuk standar modern yang sekarang dipakai.

Perbedaan itu secara garis besar dapat dipaparkan sebagai berikut:

  1. Dari latar belakang penjajahan asing bisa dikatakan bahwa bahasa Indonesia lebih menyerap bahasa Belanda sedangkan bahasa Malaysia lebih menyerap bahasa Inggris.
  2. Dari segi perlakuan, kedua-dua bahasa tersebut diperlakukan sesuai dengan kebijakan kebahasaan di negara masing-masing, namun ada perhimpunan yang mengatur bahasa Melayu yang disebut dengan Majelis Bahasa Brunei Darussalam-Indonesia-Malaysia (MABBIM).
  3. Dari segi penyerapan kata di negara masing-masing, bahasa Indonesia yang didasarkan dari bahasa Melayu berdialek Riau menyerap pula bahasa-bahasa daerah di Indonesia seperti bahasa Jawa dll.
Ortografi

Sebelum abad kedua puluh, bahasa Melayu ditulis menggunakan aksara yang dimodifikasi dari aksara Arab yang dikenal sebagai Huruf Jawi. Setelah abad dua puluh, bahasa Melayu ditulis menggunakan huruf Latin, dikenal sebagai Rumi, dan penggunaan huruf Latin ini telah hampir menggantikan huruf Jawi secara keseluruhan dalam kehidupan sehari-hari. Romanisasi pada awalnya digunakan di Malaya Britania (kini bagian dari Malaysia ) dan Hindia Belanda (kini Indonesia ). Hal ini menunjukkan kedua negara tersebut merupakan bekas jajahan Kerajaan Britania dan Belanda.

Dalam bahasa Indonesia, huruf vokal ''u'' pada awalnya dilambangkan dengan ''oe'', seperti halnya dalam Bahasa Belanda. Perubahan resmi ''oe'' menjadi ''u'' dilakukan pada tahun 1947. Hal serupa juga terjadi di Malaysia, sampai tahun 1972, huruf konsonan ''c'' di Malaysia dilambangkan dengan ''ch'', sedangkan Indonesia mengikuti Belanda yang menggunakan ''tj''. Sehingga kata ''cucu'' di Malaysia dulu ditulis ''chuchu'' dan di Indonesia ditulis ''tjoetjoe'', sampai akhirnya sistem Ejaan Yang Disempurnakan diperkenalkan di Indonesia pada tahun 1972, yang mengganti ''tj'' dengan ''c''.

Indonesia mengganti konsonan ''dj'' dengan ''j'', yang sudah terlebih dahulu digunakan di malaysia, sedangkan konsonan lama ''j'' digantikan oleh ''y'', seperti halnya di Malaysia. Demikian juga bunyi desah yang berasal dari bahasa Arab, yang dulu ditulis 'ch' di Indonesia, kini menjadi ''kh'' dalam kedua bahasa.

Akan tetapi, ''oe'' masih dapat ditemukan, misalnya pada nama presiden pertama Indonesia, Sukarno (ditulis ''Soekarno''), dan penggantinya Suharto , (ditulis ''Soeharto''). Kombinasi huruf ''ch'' dan ''dj'' masih dapat ditemukan pada nama-nama semacam ''Achmad'' dan ''Djojo'' (diucapkan ''Akhmad'' dan ''Joyo''), meskipun kini orang-orang lebih suka menggunakan ejaan pasca-1972.

Perbedaan yang penting antara bahasa Malaysia dan bahasa Indonesia

Bahasa Indonesia berbeda dari bahasa Melayu di Malaysia karena bahasa Indonesia memiliki lebih banyak perkataan yang berasal dari bahasa Jawa dan bahasa Belanda meski bahasa Indonesia didasarkan dan didominasi dari bahasa Melayu Riau, contohnya "pejabat pos" di Malaysia dikenal dengan sebutan "kantor pos" di Indonesia . "Kantor" ini berasal dari kata Belanda ''kantoor'' untuk "pejabat".

Perbedaan ejaan

Ketika zaman penjajahan, bahasa Indonesia menggunakan "oe" untuk bunyi "u", sama seperti bahasa Belanda, namun setelah penaklukan Jepang ejaan tersebut diganti menjadi "u". Di Malaysia sebelum tahun 1972, bunyi "ch" dieja dengan "ch" dan bahasa Indonesia menggunakan "tj". Oleh itulah, perkataan "cap" telah dieja sebagai "chap" di Semenanjung Malaya dan "tjap" dalam bahasa Indonesia. Setelah "Ejaan Yang Disempurnakan" diperkenalkan pada tahun 1972, kedua-dua bahasa itu menggunakan ejaan yang sama, yaitu "cap". Contoh ejaan lain yaitu "dj" (Indonesia) diganti dengan "j" seperti di Malaysia. Ada beberapa ejaan yang masih dipertahankan atas sebab sejarah, contohnya "wang" (Semenanjung Malaya) dan "uang" (Indonesia).

Perbedaan kosa kata

Beberapa contoh kata-kata yang berbeda jauh antara kedua bahasa:

Bahasa Inggris

Bahasa Malaysia

Bahasa Indonesia/ Bahasa Melayu di Indonesia

March

Mac (dari Bahasa Inggris)

Maret

August

Ogos

Agustus

challenge

cabaran

tantangan, kecabaran

speak

bercakap, bertutur, berbual

berbicara, bercakap-cakap

shop

kedai

Toko

ticket

tiket

karcis, tiket

pharmacy

farmasi, kedai ubat

apotek, toko obat, farmasi

Monday

Isnin

Senin

restaurant

restoran, kedai makan

rumah makan, restoran

because

kerana

Karena

hospital

hospital, rumah sakit (jarang digunakan lagi)

rumah sakit

zoo

taman haiwan, zoo

kebun binatang

television

televisyen

televisi

university

universiti

Universitas

head office

ibu pejabat

kantor pusat

car

kereta

mobil/oto



Kata-kata yang berbeda maknanya

Selain perbedaan kosa kata, kedua bahasa juga memiliki perkataan-perkataan yang sama tetapi berbeda maksudnya ( homonim ). Oleh karena perkataan-perkataan tersebut seringkali digunakan dalam kedua bahasa tersebut, maka hal tersebut mudah menimbulkan kesalahpahaman.

Perbedaan makna ini terbentuk atas penuturan yang menjadi kelaziman dari kedua negara, sedangkan dalam segi tertulis tidak terbentuk perbedaan yang ketara sebab makna yang ada dalam bahasa Malaysia juga sebenarnya ada dalam bahasa Indonesia (makna bahasa Melayu dalam tiap daerah di Indonesia beragam mengingat banyaknya dialek bahasa Melayu di Indonesia)rujukan Kamus Besar Bahasa Indonesia susunan Pusat Bahasa Depdiknas. Beberapa perbedaan tersebut di antaranya:

Perkataan

makna dalam bahasa Malaysia

makna/sinonim dalam bahasa Indonesia

Ahli

anggota (mis. dari partai)

Pakar

Akta

undang-undang

surat resmi yang disahkan oleh suatu badan resmi atau pemerintah

Baja

bahan untuk menyuburkan tetumbuhan

besi tahan karat

Banci

perhitungan bilangan penduduk

seorang berjenis kelamin wanita dan pria

Bercinta

menyatakan rasa kasih sayang kepada orang lain

melakukan hubungan seksual

Biji

pil, tablet

Benih

bisa

racun

1. boleh, dapat; 2. Racun

boleh

dapat(contoh:dia boleh bicara=dia bisa/dapat bicara)

1. mengizinkan (contoh:dia diizinkan bicara); 2. bisa (kebisaan) (contoh:dia memiliki kebolehan dalam bergaya); 3. bisa/ dapat (contoh:Dia boleh mengerjakan soal ujian dengan cepat) (jarang digunakan dalam makna bisa)

bugil/bogel

telanjang, langsung tidak berpakaian

1. telanjang, bugil; 2. pendek dan kecil (terdapat kesalahpahaman dalam memaknakan kata bogel di kalangan masyarakat yaitu orang kerdil)

bontot/buntut

punggung

ekor; terakhir (untuk urutan anak)

bual

bersembang (berbual)

omong kosong (membual), cakap besar (sombong)

budak

anak-anak kecil, orang muda

1. hamba abdi, hamba sahaya; 2. anak-anak kecil (budak untuk makna ini dijumpai di daerah asal Melayu Sumatra dan Sunda, namun sekitar tahun 1995, beberapa ahli bahasa di indonesia dan malaysia sempat mengkritik kata ini karena dinilai telah mengesampingkan nilai-nilai kemanusiaan.)

butuh/butoh

alat kelamin lelaki (lucah)

perlu;

comel

cantik dan menarik, molek

kecil manis (cantik); mungil; bagus; menggerutu, bersungut-sungut

email

emel

enamel, lapisan pelindung gigi (juga digunakan istilah émail)

gampang

anak luar nikah (kesat)

mudah, senang

jabatan

bagian dari penadbiran dll yg mengurus tugas-tugas tertentu

amanah dalam memegang kedudukan penting resmi dalam suatu pekerjaan; departemen; jawatan

jahat

nakal

durjana, tidak baik

jawatan

kedudukan resmi

kantor pemerintahan, jabatan

jemput

mengajak atau menyilakan datang

1. memetik; 2. pergi mendapatkan orang yang akan diajak pergi bersama

jeruk

buah-buahan (sayur, telur, ikan, dll) yang telah diasamkan (atau diasinkan)

buah jeruk

jimat

cermat (tentang uang atau penggunaan sesuatu), hemat, tidak boros

azimat, benda bertuah

kacak

tampan, menarik (bagi lelaki)

memegang kiri kanan pinggang dengan kedua-dua belah tangan (berkacak pinggang); tampak gagah, segak

kaki tangan

pekerja, seorang yang diupah

anak buah (dengan konotasi negatif), seorang yang diperalat

kapan

(kain kafan), kain penutup mayat

bilamana; berbeda dengan kafan

karya

hasil karya (karyawan=pekerja seni)

kerja (karyawan=pekerja upahan)

kerajaan

semua bentuk pemerintahan

sistem pemerintahan yang dipimpin oleh raja

kereta

mobil

semua kendaraan beroda yang digerakkan dengan tenaga mesin atau makhluk hidup

khidmat

servis, kerja untuk memenuhi keperluan orang ramai

1. hormat, takzim; 2. layanan (jarang atau hampir tidak digunakan lagi)

pajak

gadai janji

cukai

pelan

rancangan pembinaan atau pembangunan

perlahan, tidak cepat

pejabat

tempat bekerja

1. orang yang memiliki jabatan resmi (unsur pimpinan); 2. kantor (jarang atau hampir tidak digunakan)

pemerintah

badan atau kumpulan orang yang mengendalikan penadbiran suatu negara

pemerintah/ penadbir, badan tertinggi yang memerintah suatu negara

pengajian

pendidikan

pembelajaran Alquran

percuma

cuma-cuma, gratis

tidak berguna, sia-sia

pijat

kutu; ralat pemrograman komputer

Urut

polis

mata-mata, angkatan keselamatan sipil

1. dasar (asuransi dll.); 2. negara kota (di Yunani)

polisi

dasar (asuransi dll.)

pemelihara keamanan, angkatan keselamatan

pusing

bergerak dalam bulatan, berputar, berkeliling

dalam keadaan keseimbangan terganggu serasa keadaan sekitar berputar; putar; pening, sakit kepala

pupuk

menyemai (nilai murni dsb.)

penyubur tanaman

tambang

bayaran penggunaan pengangkutan awam

1. tempat menggali mineral; 2. semacam tali yang kuat

tandas

jamban, tempat membuang air

1. menjelaskan/menyelesaikan sesuatu dengan pasti dan tegas; 2. Jamban

sulit

rahasia; sukar

sukar dicari karena tersembunyi atau jarang didapat


1 komentar:

  1. yuk bergabung bersama kami
    di permainan tebak angka
    http://www.togelpelangi.com/

    BalasHapus

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...