REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM – Dua ribu tahun setelah ditulis dan puluhan dekade sejak ditemukan di sebuah gua padang pasir, beberapa bagian Gulungan Laut Mati (Dead Sea Scrolls) yang terkenal di dunia untuk pertama kalinya dipublikasikan di internet.
Proyek yang diluncurkan, Senin (26/7) ini merupakan hasil kerjasama Museum Nasional Israel dengan raksasa jejaring internet, Google.
Penampakan lima Gulungan Laut Mati di internet merupakan upaya para penjaga naskah—yang sempat dikritik karena membuat gulungan ini dimonopoli di kalangan sarjana tertentu—untuk memperluas akses bagi semua kalangan melalui komputer.