Ngobrol Yuk

Titik Jenuh Menjadi Seorang Biker

Tak terasa sudah lima tahun malang melintang dalam dunia per"biker"an. Awalnya hanya sekedar rolling thunder ke puncak bogor sudah luar biasa bangganya. Sebagai anggota klub motor tiger (HTOG Jakarta 019) selalu tertantang untuk menaklukkan setiap daerah yang akan dilewati. Alhamdulillah dari ujung Jakarta roda motor tigerku telah menggilas jalanan seluruh pulau jawa. Hanya madura yang belum kesampaian, maklum baru nyampe ujung jembatan suramadu saja karena waktu itu tanggal 1 januari harus sudah menapak gunung bromo.
Pulau Bali telah kutaklukkan dan Daratan Pulau Lombok dan Pulau Sumbawa juga telah tuntas kucapai. Alhamdulillah keinginan untuk bisa menaklukkan pulau Sumatra akhirnya dapat kuwujudkan bersama teman teman HTOG. Pada tanggal 25 Desember 2008 hingga 4 Januari 2009, kami 6 orang dari Tim HTOG road to 0 km Sabang Pulau Weh berhasil melaksanakan misi untuk menancapkan prasasti klub kami di dekat prasasti titik nol kilometer RI di Pulau Weh.

Pentingnya Standarisasi dan Sertifikasi Keahlian TI

Standarisasi di bidang TI memiliki pengertian sebagai persetujuan terhadap format,  prosedur dan antar muka (interface) yang mengizinkan perancang Hardware,Software, basis data, dan fasilitas telekomunikasi, untuk membuat produk-produk dan sistem yang mandiri atau independent satu terhadap lainnya dengan jaminan bahwa produk-produk tersebut akan saling kompatibel dengan produk atau sistem lain yang merujuk pada standar yang sama. Standar merupakan elemen tunggal yang paling penting dalam mencapai integrasi informasi perusahaan dan sumber daya komunikasi.

Sertifikasi di Bidang TI adalah cara yang standar dan terukur untuk mengukur kemampuan teknis. sertifikasi TI menunjukan bahwa para professional Teknologi Informasi tersebut memiliki pengetahuan dan kompetensi yang dapat di buktikan. Sertifikasi di bidang TI juga memberikan keunggulan dalam daya saing bagi berusahaan, khususnya dalam pasar glogal karena kemampuan dan pengetahuan Profesional Teknologi Informasi dan Telekomunikasi telah di uji dan didokumentasikan.

10 Kiat Sukses Orang Jepang

1. Kerja Keras



Jepang seperti diketahui orang seluruh dunia adalah bangsa yang rajin. Sesusah-susahnya hidup orang rajin tidak akan pernah kelaparan. Rata-rata jam kerja pegawai di Jepang adalah 2450 jam/tahun, sangat tinggi dibandingkan dengan Amerika (1957 jam/tahun), Inggris (1911 jam/tahun), Jerman (1870 jam/tahun), dan Perancis (1680 jam/tahun). Seorang pegawai di Jepang bisa menghasilkan sebuah mobil dalam 9 hari, sedangkan pegawai di negara lain memerlukan 47 hari untuk membuat mobil yang bernilai sama. Seorang pekerja Jepang boleh dikatakan bisa melakukan pekerjaan yang biasanya dikerjakan oleh 5-6 orang. Pulang cepat adalah sesuatu yang boleh dikatakan “agak memalukan” di Jepang, dan menandakan bahwa pegawai tersebut termasuk “yang tidak dibutuhkan” oleh perusahaan.

Manusia Dan Harapan


Harapan adalah awal dari sebuah alur hidup. Alur tersebut tidak akan pernah selesai dengan tuntas dan menghasilkan apa yang diharapkan jika tidak ada upaya-upaya yang jelas untuk mewudujkan harapan tersebut.
Harapan adalah keinginan seseorang untuk mendapatkan sesuatu.Setiap manusia memiliki harapan yang merupakan cita-cita di masa yang akan datang.Manusia yang tidak memiliki harapan berarti manusia itu mati dalam hidup.Harapan harus sesuai dengan pengetahuan, pengalaman, lingkungan hidup dan kemampuannya. Manusia harus merasa yakin atas usahanya mewujudkan harapan agar dapat berhasil sesuai dengan yang di harapkan.
Penyebab manusia mempunyai harapan adalah dorongan kodrat manusia sebagai makhluk sosial.Dorongan kodrat adalah sifat,keadaan atau pembawaan alamiah sejak manusia di ciptakan.Dorongan itulah yang menyebabkan manusia mempunyai bermacam-macam kebutuhan hidup dan untuk memenuhinya manusia harus bekerjasama dengan orang lain.

Manusia Dan Keadilan

Keadilan adalah pengakuan dan perlakuan yang seimbang antara hak dan kewajiban. Jika kita mengakui hak hidup kita, maka sebaliknya kita wajib mempertahankan hak hidup denganbekerja keras tanpa merugikan orang lai. Halm ini disebabkan olerh karena orang lain pun mempunyai hak hidup seperti kita. Jika kita pun mengakui hak hidup orang lain, kita wajib memberikan kesempatan kepada orang lain untuk mempertahankan hak hidupmereka sendiri.jadi, keadilan pada pokoknya terletak pada keseimbanganatau keharmonisan antara menuntut hak, dan menjalankan kewajiban.
Dalam bukunya M. Munandar sulaiman, menyatakan pengertian keadilan menurut beberapa teori antara lain :
*      Menurut Aristoteles adalah kelayakan dalam tindakan manusia. Kelayakan diartiaka sebagai titik tengah diantara kedua ujung ekstrem yang terlalu banyak dan terlalu sedikit.
*      Menurut Plato merupakan proyeksi pada diri manusia sehingga orang yang dikatakan adil adalah orang yang mengendalika diri dan perasaanya dikendalikan oleh akal
*      Menurut Socrates merupakn proyeksi pada pemerintah karena pemerintah adaklah pimpinan pokok yang menetukan dinamika masyarakat 
Seperti pancasila yang bermaksud keadilan sosial adalah langkah yang menetukan untuk melaksanakan Indonesia yang adil dan makmur.
Setiap manusia berhak untuk mendapatkan keadilan yang seadil-adilnya sesuai dengan kebijakannya masing-masing.

Rekayasa Lingkungan Untuk Perkembangan Sosial Anak Tuna Rungu (ATR)

Manusia sebagai makhluk sosial selalu memerlukan kebersamaan dengan orang lain. Demikian pula anak tunarungu, ia tidak terlepas dari kebutuhan tersebut. Akan tetapi karena mereka memiliki kelainan dalam segi fisik, biasanya akan menyebabkan suatu kelainan dalam penyesuaian diri terhadap lingkungan. Pada umumnya lingkungan melihat mereka sebagai pribadi yang memiliki kekurangan dan menilainya sebagai seseorang yang kurang berkarya. Dengan penilaian tersebut, anak tunarungu merasa benar-benar kurang berharga serta memberikan pengaruh yang benar-benar besar terhadap perkembangan fungsi sosialnya. Dengan adanya hambatan dalam perkembangan sosial ini mengakibatkan pula pertambahan minimnya penguasaan bahasa dan kecenderungan menyendiri serta memiliki sifat egosentris.

Hikmah di Balik Sebuah Musibah

Alkisah, dahulu kala hiduplah seorang raja yang muda serta mempunyai kekuasaan yang luas. Ia hidup bersama penasihatnya. Suatu ketika iapun merasa susah, karena ia bingung apa yang akan dia lakukan. Iapun bercerita kepada penasihatnya. “wahai penasihat aku bingung dengan diriku ini, aku telah menjadi raja, tapi kenapa aku merasa hidupku ini tidak enak, aku meras sepi”. Maka dengan senyum dan bijak sang penasehat menjawab “Wahai raja, lebih baik kau menikah, insyaallah khoir, insyaallah kau tidak merasa sepi”. 
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...